MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
1. Alasan MBS
a. Menurut Depdiknas 2007 MBS diterapkan dengan alasan-alasan sebagai berikut:
Pemberian otonomi diharapkan menjadikan sekolah lebih inisiatif dan kreatif dalam meningkatkan mutu sekolah.
- Pemberian fleksibilitas / keluwesan kepada sekolah diharapkan dapat memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk memajukan sekolahnya.
- Sekolah lebih mengetahui kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman bagi dirinya serta mengetahui kebutuhan input pendidikan yang akan dikembangkan dan didayagunakan.
- Pengambilan keputusan lebih cocok untuk kebutuhan sekolah itu sendiri.
- Penggunaan sumberdaya pendidikan lebih efektif dan efisien.
- Keterlibatan semua warga sekolah dan masyarakat menciptakan transparasi dan akuntabilitas.
- Sekolah dapat bertanggung jawab tentang mutu pendidikan kepada pemerintah, orang tua murid dan masyarakat.
- Sekolah dapat bersaing sehat dengan sekolah yang lainnya.
- Sekolah dapa dengan cepat merespon aspirasi masyarakat dan lingkungan.
- Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi dirinya.
- Sekolah lebih mengetahui kebutuhannya.
- Keterlibatan warga sekolah dan masyarakat dalam pengambilan keputusan dapat menciptakan transparasi dan demokrasi yang sehat.
- MBS memberikan kekuasaan dan kebebasan yang besar kepada sekolah disertai seperangkat tanggung jawabnya.
- Otonomi memberikan tanggung jawab pengelolaan sumber daya dan pengembangan startegi MBS sesuai dengan kondisi setempat.
- Sekolah dapat lebih meningkatkan kesejahteraan guru sehingga dapat lebih berkonsentrasi pada tugas.
- Keleluasaan dalam mengelola sumber daya dan dalam menyertakan masyarakat untuk berpartisipasi, mendorong profesionalisme kepala sekolah, dalam peranannya sebagai manajer maupun pemimpin sekolah
2) Alasan diterapkannya MPMBS
Depdikbud (2000) MPMBS diterapkan karena beberapa alasan berikut: a) Dengan pemberian otonomi yang lebih besar kepada sekolah, maka sekolah akan lebih inisiatif / kreatif dalam meningkatkan mutu sekolah.
b) Dengan pemberian fleksibilitas / keluwesan-keluwesan yang lebih besar kepada sekolah untuk mengelola sumberdayanya, maka sekolah akan lebih luwes dan lincah dalam mengadakan dan memanfaatkan sumberdaya sekolah secara optimal untuk meningkatkan mutu sekolah.
c) Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, pelung, dan ancaman bagi dirinya sehingga dia dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia untuk memajukan sekolahnya.
d) Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya input pendidikan yang akan dikembangkan dan didayagunakan dalam proses pendidikan sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
e) pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sekolah lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan sekolah karena pihak sekolahlah yang paling tahu apa yang terbaik untuk sekolahnya.
f) Penggunaan sumberdaya pendidikan lebih efisien dan efektif bilamana dikontrol oleh masyarakat setempat.
g) keterlibatan semua warga sekolah dan masyarakat dalam pengambilan keputusan sekolah menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat.
h) Sekolah dapat bertanggung jawab tentang mutu pendidikan masing-masing kepada pemerintah, orang peserta didik, dan masyarakat pada umumnya, sehingga dia akan berupaya semaksimal mungkin untuk melaksanakan dan mencapai sasaran mutu pendidikan yang telah direncanakan.
i) Sekolah dapat melakukan persaingan yang sehat dengan sekolah-sekolah lain untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui upaya-upaya inovatif dengan dukungan orangtua peserta didik, masyarakat dan pemerintah daerah setempat, dan
j) Sekolah dapat secara cepat merespon aspirasi masyarakat dan lingkungan yang berubah dengan cepat. A.Perencanaan (Planning) Perencanaan: "Proses yang diatur supaya suatu sasaran atau tujuan masa depan yang masih samar-samar menjadi lebih jelas" (Silalahi, 2001:43). Atau bisa diartikan sebagai " keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan dating dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan "(Siagian, 1997:108) William H. Newman (1962:15): "planning is Deciding in advance what is to be done "(penetuan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan) Lousi A. Allen: planning is the determination of a course of action to achieve a desired result "(perencanaan adalah penentuans erangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan) Koontz & O 'donnel: planning is function of manager which involves the selection from among alternative of objective, terjadi, procedures and programs (perencaan adalah fungsi seorang menejer yang berhubungan dengan pemilihan dari berbagai alternative dari tujuan, kebijaksanaan, prosedur dan program.) George R. Terry (2006): "tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai amsa yang akan dating dalam hal memvisualisikana serta merumuskan aktifitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai ahsil yang dinginkan" Target: tujuan yang dinginkan yang melukiskan skope yang jelas serta memberikan arah kepada usaha-usaha seorang menejer. Unsur dari sasaran secara umum meliputi: 1). Efisiensi organisasi, produktifitas tinggi dan memaksimalkan laba. 2). Pertumbuhan organisasi, kepemimpinan industrial dan stabilitas organisasi. 3). Pertimbangan dalam kesejahteraan pegawai. 4). Kepentingan sosial dan masyarakat. Tipe perencanaan: 1. Strategi planning: perencanaan utama meliputi perencanaan startegi umum / pola dasar tujuan perusahaan. 2. Strategi manajemen: perencanaan departementasi yang harus dilaporkan setiap tahun. 3. Perencanaan adminsitrasi: perencanaan yang diatur secara rinci dan teknis yang terdiri dari kegiatan dan tugas. (Silalahi, 2001) George R. Terry: jenis perencanaan meliputi: a) Prosedur (procedure) b) Metode (methode) c). standar (standar) d) anggaran (budget) e ). program (programs) f) faktor teknis (Tecno-factor) Unsur-unsur perencanaan Rudyard Kipling dalam hidupan ada enam pelayan yang bernama: what, why, where, when, how, who: 1). Tindakan apa yang harus dikerjakan 2 ). Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan 3). Dimanakah tindakan itu harus dilakukan 4). Kapankah tindakan itu dilaksanakan 5). Bagaimanakh cara pelaksanaan tidnakan tersebut 6). Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu Dr. Bennet Silalahi (2001): 1) . Penelitian (research), 2). penentuan sumber langka (scarce resources), 3). penentuan lingkungan, 4). penentuan kebijakan perusahaan, 5) penetuan wahana (organisasi) Manullang (1977): 1) tujuan perusahaan 2) politik 3 ). Prosedur 4). Budget 5). Program Louis Allen: 1) meramalkan (forecasting) 2). Menetapkan tujuan (Establishing objectives), 3) mengacarakan (programming) 4). Meyusun tata waktu (scheduling) 5) menyusun anggaran ( budgeting) 6). Mengembangkan prosedur (developing procedures) 7) menetapkan dan menafsirkan kebijaksanaan (Establishing & interpreting policy) Ketentuan perencanaan: 1. Realistis praktis dan terarah dimana idealisme takluk kepada rasio dan rasio pada pengalaman. 2. Disusun oleh ahli dalam perencanaan yang sangat faham tujuan utama perusahaan. 3. Dapat diterapkan oleh manajemen tingkat atas, menengah dan bawah secara serempak. Ada juga berpendapat perencanaan: 1. harus mempermudah tercapainya tujuan. 2. harus dibuat orang yang memahami tujuan organisasi dan orang yang mendalami teknik perencanaan 3. harus disertai rincian yang teliti 4. harus sesaui dengan pemikiran pelaksanaan 5. harus sederhana, luwes, pragmatis 6. didalamnya ada tempat pengambilan resiko 7. harus merupakan forecasting Proses perencanaan 1. seleksi sasaran 2. penilaian dampak lingkungan 3. mengadakan prediksi tentang perubahan 4 . evaluasi kekuatan internal Perushaan 5. mempertimbangkan berbagai alternatif tindakan bersama resiko dan imbalannya 6. pilihan alternatif terbaik 7. penentuan program spesifik, rencana dan prosedur pelaksanaan B.Organisasi (organizing) Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang yang memiliki tujuan yang sama. Baik dalam penggunaan sehari-hari maupun ilmiah, istilah ini digunakan dengan banyak cara. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisa organisasi (organization analysis). Ada beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Setiap bentuk organisasi memiliki unsure-unsur tertentu antara lain: a.sebagai wadah / tempat untuk kerjasama b.proses kerjasama sedikitnya dua orang c. jelas tugas dan kedudukannya masing-masing d.ada tujuan tertentu Adapun beberapa dasar / prinsip organisasi yang perlu kita ketahui antara lain adalah: a. dasar perumusan tujuan b. asa pembagian kerja c. dasar pendelegasian wewenang d. dasar koordinasi e. dasar efisiensi pengawasan f. dasar pengawasan umum Tipe / bentuk / jenis-jenis organisasi antara lain: a.organisasi garis b.organisasi fungsional c.organisasi garis dan staff d.organisasi panitia C.Penggerakkan (Actuating) Yaitu fungsi manajemen yang berhubungan dengan bagaimana cara menggerakkan kerabat kerja (bawahan) agar bekerja dengan penuh kesadaran tanpa paksaan. Menurut Keith Davis (1972) adalah kemampuan pemimpin membujuk orang -orang mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh semangat. Jadi, pemimpin menggerakkan dengan penuh semangat, dan pengikut juga bekerja dengan penuh semangat. Sedangkan menurut Hoy dan Miskel (1987) cenderung memiliki hubungan dengan bawahan yang sifatnya mendukung (suportif) dan meningkatkan rasa percaya diri menggunakan kelompok membuat keputusan. Keefektifan kepemimpinan menunjukkan pencapaian tugas pada rata-rata kemajuan, hasil kerja, moral kerja, dan kontribusi wujud kerja. Buku (Direction): manajer mengemban hampir semua tanggung jawab untuk melembagakan arahan. Delegasi (delegation): oragnisasi biasanya mulai mengembangkan struktur yang didesentralisasi, hal ini dapat mempertinggi motivasi pada level bawah, namun muncul krisis bahwa pemimpin terus merasa kehilangan kontrol atas bidang oprasi yang sangat terspesialisasi. Kolaborasi (collaboration): menekankan spontanitas tindakan manajemen yang lebih besar melalui tim dan solusi perbedaan -perbedaan antar pribadi secara tepat. Kontrol sosial dan pendisiplinan pribadi menggantikan kontrol formal. ere to edit.