KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
A. Pengertian Individu Sebagai Peserta Didik
Istilah individu berasal dari kata individera berarti satu kesatuan organism yang tidak dapat dibagi-bagi atau tidak dapat dipisahkan. Manusia merupakan kesatuan psikofifis (jasmani dan rohani) yang khusus (unik) dan terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan digunakan untuk menyatakan perubahan kuantitatif mengenai aspek fisik atau biologis. Misalnya fisik manusia terjadi perubahan dari tubuh anak-anak menjadi remaja kemudian menjadi dewasa. Sedangkan perkembangan digunakan untuk menyatakan perubahan yang bersifat kualitatif mengenai aspek psikis atau rohani. Misalnya anak yang semula tidak dapat membaca dan menulis setelah belajar di kelas 1 SD ia bisa membaca dan menulis. Setiap individu dikatakan sebagai peserta didik ketika telah memasuki usia sekolah. Usia 4 sampai 6 tahun di taman anak-anak. Usia 6 atau 7 tahun di Sekolah Dasar. Usia 13-16 tahun di SMP. Usia 16-19 tahun di SMA. Jadi peserta didik adalah anak, individu yang tergolong dan tercatat sebagai siswa di dalam satuan pendidikan.
B. Karakteristik Individu Sebagai Peserta Didik
Setiap individu memiliki cirri, sifat bawaan, dan karakteristik yang di peroleh dari pengaruh lingkungan sekitarnya. Ahli psikologi berpendapat bahwa kepribadian dibentuk oleh erpaduan factor pembawaan dan lingkungan. Karakteristik bawaan, baik yang bersifat biologis maupun psikologis, dimiliki sejak lahir. Apa yang dipikirkan, dikerjakan, atau dirasakan seseorang, atau merupakan hasil perpaduan antara apa yang ada di antara factor-faktor biologis yang diwariskan dan pengaruh lingkungan sekitarnya. Karakteristik yang terkait dengan perkembangan factor biologis cenderung lebih bersifat tetap (Ajeg), sedangkan karakteristik yang terkait dengan factor psikologis lebih mudah berubah karena dipengaruhi oleh pengalaman dan lingkungan.
1. Pengertian dan Karakteristik Kehidupan Pribadi
Kehidupan pribadi individu merupakan kehidupan yang utuh dan lengkap dan memiliki cirri yang khusus atau unik. Pada awal kehidupannya dalam rangka menuju pola kehidupan pribadi yang lebih matang, individu akan berupaya untuk hidup mandiri, dalam arti mampu mengurus diri sendiri dengan mengatur dan memenuhi kebutuhan serta melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sehari-hari. Untuk itu, dibutuhkan kemampuan untuk menguasai situasi dalam menghadapi berbagai rangsangan yang dapat mengganggu stabilitas pribadinya. Selain itu, dalam kehidupan pribadi dibutuhkan keserasian antara kebutuhan fisik dan nonfisiknya. Kebutuhan fisik, misalnya seseorang harus bernafas lega, perlu makan enak, minum cukup, kenikmatan, kebahagiaan, keamanan, dan sebagainya. Terkait dengan aspek sosio-psikologis, setiap pribadi membutuhkan kemampuan untuk menguasai sikap dan emosinya serta sarana komunikasi untuk bersosialisasi. Seorang individu juga membutuhkan pengakuan dari pihak lain tentang harga dirinya, baik dari keluarganya sendiri maupun dari masyarakat pada umumnya. Ia memiliki harga diri dan berkeinginan untuk selalu mempertahankan harga diri tersebut.
2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Perkembangan Pribadi
Individu pertama kali tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarganya. Sesuai dengan fungsinya, lingkungan keluarga berperan sebagai media sosialisasi dalam pembentukan pribadi anak. Seperti telah diuraikan bahwa perkembangan anak yang menyangkut psikofisis dipengaruhi oleh status sosial ekonomi, nilai-nilai dan pandangan hidup keluarga, serta pola kehidupan keluarga lainnya, seperti kedisiplinan, kepedulian terhadap agama, pendidikan , dan kesehatan, serta kepatuhan terhadap nilai dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Menurut ahli psikologi, perkembangan kehidupan pribadi seseorang dipengaruhi oleh faktor keturunan ( pembawaan) dan faktor lingkungan (pengalaman). Aliran nativisme mengatakan bahwa seorang individu akan menjadi pribadi sebagaimana adanya yang ditentukan oleh pembawaan dan sifatnya yang dibawa sejak ia dilahirkan. Sementara itu, aliran empirisme mengatakan sebaliknya bahwa seorang individu diibaratkan sebagai kertas yang masih putih bersih ( tabularasa). Ia akan menjadi pribadi yang khas dan unik sebagaimana yang dipengaruhi oleh pengalaman, pendidikan atau lingkungan hidupnya.
Kedua aliran tersebut menggambarkan bahwa faktor bakat dan lingkungan sama-sama memiliki pengaruh yang kuat dan dominan terhadap pembentukan dan perkembangan kepribadian seseorang. Aliran yang menyatakan baha kedua faktor itu (pembawaan dan pengalaman) secara terpadu memberikan pengaruh terhadap kehidupan seseorang adalah aliran konvergensi. Menurut aliran ini, pengaruh pembawaan dan lingkungan sama-sama dominan dalam pembentukan kepribadian individu.
3. Perbedaan individu dalam Perkembangan Pribadi
Faktor pembawaan dan lingkungan merupakan dua faktor yang membentuk kepribadian seseorang. Oleh karena itu, kepribadian setiap individu akan berbeda-beda sesuai dengan sifat badan dan kondisi lingkungan hidupnya. 4. Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pribadi terhadap Perilaku Kepribadian atau perilaku seseorang dipengaruhi oleh proses perkembangan kehidupan sebelumnya dan dalam perjalanannya berinteraksi dengan lingkungannnya dan kejadian-kejadian saat sekarang. Jika sejak awal perkembangannya, kehidupan pribadi itu terbentuk secara terpadu dan harmonis, perilaku yang merupakan pengejawantahan berbagai aspek pribadi itu akan baik pula. Kehidupan pribadi paling mantap dapat memungkinkan seorang individu akan berperilaku mantap pula, yaitu mampu menghadapi dan memecahkan berbagai permasalahan hidupnya. B. Perbedaan Individual Peserta Didik Perkembangan setiap anak sebagai individu mempunyai sifat yang unik.SaufrockdanYussen (1972:17) menyatakan sebagai berikut, "Setiap us develops lambang individu, dan like individu, seperti lambang individu, dan like no other Individual". Maksudnya bahwa tiap-tiap individu berkembang dengan cara tertentu, sepertiindividu lain, sepertibeberapaindividu yang lain, dan seperti tidak ada individu yang lain. Selain terdapat persamaan umum dalam pola perkembangan yang dialamisetiapindividu, terjadivariasi individual dalam perkembangan anak terjadi pada setiap saat. Hal ini terjadi karena perkembangan itu sendiri merupakan suatu proses perubahan yang kompleks, melibatkan berbagai unsur yang salingberpengaruhsatusama lain. Dalam perkembangan individu, dikenal dua fakta yang menonjol.Pertama, semua manusia memiliki kesamaan pola perkembangan yang bersifatumum, dan kedua setiap individu mempunyai kecenderungan yang berbeda (secara fisik dan mental). sifat individual adalah sifat yang berkaitan dengan karakteristik perseorangan atau yang berkaitan dengan perbedaan individual perorangan.Mungkin saja ada dua orang individu yang memiliki ciri-ciri fisik yang hampir sama atau mirip, tetapi setelah diamati secara cermat ternyata keduanya berbeda. 1.Bidang-BidangPerbedaan Individual Perbedaan individu ini berjenjang. Seorang anak dapat dikategorikan pada intelegen tinggi, sedang, dan rendah.Faktor dari luar seperti pengaruh keluarga, kesempatan belajar, kurikulum yang menyediakan, 1963 (Oxendine, 1984:317 ) mengelompokkan perbedaan individual kedalam bidang-bidang berikut ini.a) Perbedaan fisik, seperti usia, berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak.b) Perbedaan sosial, seperti status ekonomi, agama, hubungan keluarga dan suku.c) Perbedaan kepribadian, seperti watak, minat, sikap. d) Perbedaan kecakapan di sekolah. Setiap individu selalu berhubungan sosial dengan sesamanya , disamping ia berhubungan dengan sang pencipta. Itulah sebabnya ia hidup berkelompok, berkeluarga, danbermasyarakat. Lingkungankeluarga, dan masyarakat merupakan faktor yang berpengaruh terhadap perbedaan Bloom, proses belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah menghasilkan tiga kemampuan yang dikenal sebagai Taxonomy Bloom, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Kognitif adalah kemampuan yang hasil belajar yang diukur terus dari belajar ini, tingkat kognitif seseorang individu dapat diketahui.Tes hasil belajar menggambarkan kemampuan kognitif yang bervariasi.Variasi nilai tersebut menggambarkan perbedaan kemampuan kognitif tiap -tiap individu.Tingkat intelegensi (IQ) seseorang pun sangat mempengaruhi kemampuan kognitifnya. Semakin tingi kecerdasan seseorang, semakin tinggi pula tingkat kemampuan kognitifnya. e) Perbedaan dalam kecakapan bahasa Bahasa merupakan salah satu kemampuan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, yaitu untuk menyatakan pikiran dan perasaannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang bermakna dan sistematis. Kemampuan berbahasa ini berbeda antara satu individu dengan individu yang lainnya serta sangat dipengaruhi kecerdasan dan faktor lingkungan. Faktor lain yang juga penting adalah faktor fisik, terutama organ berbicara. Banyak peneliti aneksperimental yang dilakukan dengan tujuan menemukan faktor-faktor psikologis yang Guru yang factor yang yang sistematis. Alat indra menerima rangsangan, kemudian diteruskan melalui syaraf sensoris ke syaraf pusat (otak) untuk diolah, dan hasilnya dibawa oleh syaraf motorik untuk memberikan reaksi dalam bentuk gerakan-gerakan. Secara umum, koordinasi motorik dan kecakapan untuk melakukan suatu kegiatan yang kompleks membutuhkan keterampilan motorik yang lebih kompleks pula. Orang yang semakin bertambah umurnya, ia akan semakin matang dan mampu menunjukan tingkat kecakapan motorik yang lebih tinggi. Seseorang yang semakin dewasa semakin matang pula funsi-fungsi fisiknya. Hal ini berarti ia akan mampu menunjukan kemampuan yang lebih baik dalam banyak hal. Jelaslah bahwa kemampuan motoric orang berbeda, kecakapan motoriknya pun akan berbeda.
f) Perbedaandalamlatarbelakang Latarbelakangkeluarga, baikdilihatdarisegisosial-ekonomimaupunsosial-kulturaladalahberbeda-beda. Demikian pula lingkungansekitarnya, baiklingkungansosialbudayamaupunlingkunganfisikakanmemberikanpengaruh yang berbeda-beda. yang dimilikianakdirumahmempengaruhikemauandanketerampilanuntukberprestasidalamsituasibelajar yang disajikan.Minatdansikapnyaterhadapmatapelajarantertentu, kecakapanataukemauanuntukberkonsentrasipadabahanpelajaran, dankebisaan-kebisaanbelajarmerupakanfaktor-faktorperbedaan individual di yang Sebaliknya, bakattersebuttidakakanberkembangjikalingkungantidakmemberikankesempatantidakmemberikankesempatan, dalamartiantidakadarangsangandanlatihan yang program pendidikanperlumemperhatikandanmengupayakan proses belajarmengajar yang tidakhanyadisebabkanolehkeragamankematangan, tetapijugaolehkeragamanlatarbelakangsebelumnya.Anakberumur 6 tahun yang memasukisekolahdasar dikelas1, mungkinberbedasatu, dua, bahkantigatahundalamtingkatkesiapanuntukmengambilmanfaatdaripendidikan formal.Hal iniditunjukandarihasilpenelitianbahwakemampuan mental atauunsur mental bagianak-anakkelassatusekolahdasarditemukandalamrentanganumurkronologisantara 3 tahunsampai 8 tahun. Hal iniberartibahwameskipunumurkronologistelahmencapai 8 tahun (yang secara normal anakiniseharusnyatelahdudukdikelasduaatautigasekolahdasar), kemampuanbelajarnyamasihsamadenganmereka yang duduk di kelassatu. Hal inimenggambarkanpengaruhlingkungankeluarga yang amatburuk, sehinggakemampuandanekspresiberbahasanyakurangbaik. Kondisifisik yang sehatdalamkaitannyadengankesehatandanpenyesuaiandiri yang memuaskan, disertaidengan rasa ingintahu yang amatbesarterhadaporan-orang danbenda-bendaakanmembantuberkembangnyakebiasaanberbahasadanbelajar yang diharapkan. a. Otak sebagai pusat belajar Otak merupakan kumpulan massa protoplasma yang paling kompleks yang ada di alam semesta. Menurut MacLean, otak manusia memiliki tiga bagian yaitu batang otak, sistem limbik dan neokorteks. - Batang otak bertanggung jawab atas fungsi motorik-sensorik-pengetahuan fisikyang berasal dari panca indera. Perilaku yang dikembangkan oleh bagian ini adalah untuk memertahankan hidup. - Sistem limbic berfungsi menyimpan perasaan, pengalaman yang menyenangkan , memori dan kemampuan belajar. System ini juga mengatur bioritme tubuh seperti pola tidur, lapar, haus, tekanan darah, jantung gairah seksual, temperatur, kimia tubuh, metabolisme, dan sistem kekebalan. Juga sebagai panel control dalam penggunaan informasi dari indera penglihatan, pendengaran , sensasi tubuh, perabaan, penciuman sebagai input yang kemudian informasi ini disampaikan ke pemikir dalam otak, yaitu neokorteks. - neokorteks tempat bersemayamnya pusat kecerdasan manusia. Bagian inilah yang mengatur pesan yang diterima melalui penglihatan, pendengaran, sensasi tubuh manusia. Proses penalaran, berpikir intelektual, pembuatan keputusan, perilaku normal, bahasa, kendali motorik sada, dan gagasan nonverbal. b. Karakteristik cara belajar Berdasarkan kemampuan yang dimiliki otak dalam menyerap, mengelola, dan menyampaikan informasi, cara belajar individu dapat dibagi dalam 3 kategori, yaitu cara belajar visual , auditorial, dan kinestetik yang ditandai fitur-fitur perilaku tertentu. Menurut De Portir dan Hemacki (2001) 1. Karaaukteristik perilaku individu dengan cara belajar visual, fitur-fitur: - Rapi dan teratur - Berbicara dengan cepat - Mampu membuat rencana jangka pendek dengan baik - Teliti dan rinci - Mementingkan penampilan - Lebih mudah mengingat apa yang dilihat dari apa yang didengar - Mengingat sesuatu berdasarkan asosiasi visual - Mengeja huruf dengan sangat baik - Tidak mudah terganggu oleh suara berisik ketika sedang belajar - Sulit menerima intruksi verbal - Merupakan pembaca cepat dan tekun - Lebih suka membaca dari dibacakan - Lupa menyapaikan pesan verbal kepada orang lain - Menjawab pertanyaan dengan singkat - Lebih suka mendemonstrasikan sesuatu daripada berceramah - Lebih tertarik pada bidang seni (lukis, pahat, gambar) dari music - Seringkali tahu apa yang harus dikatakan , tetapi tak pandai menuliskan kata-kata. 2. Karakteristik perilaku individu dengan cara belajar auditorial, fitur-fitur: - Sering berbicara sendiri ketika bekerja - Mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik - Lebih senang dibacakan dari membaca - Jika membaca maka lebih senang membaca dengan suara keras - Dapat mengulang atau menirukan nada, irama, dan warna suara - Sulit menuliskan sesuatu, tetapi pandai bercerita - Berbicara dalam irama yang terpola dengan baik dan fasih - Lebih menyukai seni musik dibandingan seni lain - Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari apa yang dilihat - Senang berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu secara panjang lebar - Mengalami kesulitan jika harus dihadapkan pada tugas-tugas yang berhubungan dengan visualisasi - Lebih pandai mengeja atau mengucapkan kata-kata dengan keras daripada menuliskannya - Lebih suka humor atau gurauan lisan dari membaca buku humor / komik. 3. Karakteristik perilaku individu dengan cara belajar kinestetik - Berbicara dengan perlahan - Menanggapi perhatian fisik - Menyentuh orang lain untuk mendapatkan perhatian mereka - Berdiri dekat ketika sedang berbicara dengan orang lain - Banyak gerak fisik - Memiliki perkembangan otot yang baik - Belajar melalui praktik langsung manipulasi - menghapalkan sesuatu dengan cara berjalan atau melihat langsung - Menggunakan jari untuk menun juk kata yang dibaca ketika sedang membaca - Banyak menggunakan bahasa tubuh (nonverbal) - Tidak dapat duduk diam di suatu tempat dalam waktu yang lama - Sulit membaca peta, kecuali ia memang pernah ke tempat tersebut - Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi - Pada umumnya tulisannya jelek - Menyukai kegiatan atau permainan yang menyibukkan (secara fisik) - Ingin melakukan segala sesuatu yaituuntukmenyatakanpikirandanperasaannyadalambentukungkapan kata dankalimat yang bermaknadansistematis.Kemampuanberbahasainiberbedaantarasatuindividudenganindividu yang lainnyasertasangatdipengaruhikecerdasandanfaktorlingkungan.Faktor lain yang jugapentingadalahfaktorfisik, terutama organ berbicara. Banyakpenelitianeksperimental yang dilakukandengantujuanmenemukanfaktor-faktorpsikologis yang Guru yang factor yang yang sistematis.Alatindramenerimarangsangan, kemudianditeruskanmelaluisyarafsensoriskesyarafpusat (otak) untukdiolah, danhasilnyadibawaolehsyarafmotorikuntukmemberikanreaksidalambentukgerakan-gerakan. Secaraumum, koordinasimotorikdankecakapanuntukmelakukansuatukegiatan yang kompleksmembutuhkanketerampilanmotorik yang lebihkompleks pula. Orang yang semakinbertambahumurnya, iaakansemakinmatangdanmampumenunjukantingkatkecakapanmotorik yang lebihtinggi. seseorang yang semakindewasasemakinmatang pula funsi-fungsifisiknya. Hal iniberartiiaakanmampumenunjukankemampuan yang lebihbaikdalambanyakhal. Jelaslahbahwakemampuan motoric orang berbeda, kecakapanmotoriknya pun akanberbeda. d) Perbedaandalamlatarbelakang Latarbelakangkeluarga, baikdilihatdarisegisosial-ekonomimaupunsosial-kulturaladalahberbeda-beda.Demikian pula lingkungansekitarnya, baiklingkungansosialbudayamaupunlingkunganfisikakanmemberikanpengaruh yang berbeda-beda. yang dimilikianakdirumahmempengaruhikemauandanketerampilanuntukberprestasidalamsituasibelajar yang disajikan. Minatdansikapnyaterhadapmatapelajarantertentu, kecakapanataukemauanuntukberkonsentrasipadabahanpelajaran, dankebisaan-kebisaanbelajarmerupakanfaktor-faktorperbedaan individual di yang Sebaliknya, bakattersebuttidakakanberkembangjikalingkungantidakmemberikankesempatantidakmemberikankesempatan, dalamartiantidakadarangsangandanlatihan yangprogram pendidikanperlumemperhatikandanmengupayakan proses belajarmengajar yang tidakhanyadisebabkanolehkeragamankematangan, tetapijugaolehkeragamanlatarbelakangsebelumnya.Anakberumur 6 tahun yang memasukisekolahdasar dikelas1, mungkinberbedasatu, dua, bahkantigatahundalamtingkatkesiapanuntukmengambilmanfaatdaripendidikan formal.Hal iniditunjukandarihasilpenelitianbahwakemampuan mental atauunsur mental bagianak-anakkelassatusekolahdasarditemukandalamrentanganumurkronologisantara 3 tahunsampai 8 tahun. Hal iniberartibahwameskipunumurkronologistelahmencapai 8 tahun (yang secara normal anakiniseharusnyatelahdudukdikelasduaatautigasekolahdasar), kemampuanbelajarnyamasihsamadenganmereka yang duduk di kelassatu. Hal inimenggambarkanpengaruhlingkungankeluarga yang amatburuk, sehinggakemampuandanekspresiberbahasanyakurangbaik. Kondisifisik yang sehatdalamkaitannyadengankesehatandanpenyesuaiandiri yang memuaskan, disertaidengan rasa ingintahu yang amatbesarterhadaporan-orang danbenda-bendaakanmembantuberkembangnyakebiasaanberbahasadanbelajar yang diharapkan. a. Otak sebagai pusat belajar Otak merupakan kumpulan massa protoplasma yang paling kompleks yang ada di alam semesta. Menurut MacLean, otak manusia memiliki tiga bagian yaitu batang otak, sistem limbik dan neokorteks. - Batang otak bertanggung jawab atas fungsi motorik-sensorik-pengetahuan fisikyang berasal dari panca indera. Perilaku yang dikembangkan oleh bagian ini adalah untuk memertahankan hidup. - Sistem limbic berfungsi menyimpan perasaan, pengalaman yang menyenangkan , memori dan kemampuan belajar. System ini juga mengatur bioritme tubuh seperti pola tidur, lapar, haus, tekanan darah, jantung gairah seksual, temperatur, kimia tubuh, metabolisme, dan sistem kekebalan. Juga sebagai panel control dalam penggunaan informasi dari indera penglihatan, pendengaran , sensasi tubuh, perabaan, penciuman sebagai input yang kemudian informasi ini disampaikan ke pemikir dalam otak, yaitu neokorteks. - neokorteks tempat bersemayamnya pusat kecerdasan manusia. Bagian inilah yang mengatur pesan yang diterima melalui penglihatan, pendengaran, sensasi tubuh manusia. Proses penalaran, berpikir intelektual, pembuatan keputusan, perilaku normal, bahasa, kendali motorik sada, dan gagasan nonverbal. b. Karakteristik cara belajar Berdasarkan kemampuan yang dimiliki otak dalam menyerap, mengelola, dan menyampaikan informasi, cara belajar individu dapat dibagi dalam 3 kategori, yaitu cara belajar visual , auditorial, dan kinestetik yang ditandai fitur-fitur perilaku tertentu. Menurut De Portir dan Hemacki (2001) 1. Karaaukteristik perilaku individu dengan cara belajar visual, fitur-fitur: - Rapi dan teratur - Berbicara dengan cepat - Mampu membuat rencana jangka pendek dengan baik - Teliti dan rinci - Mementingkan penampilan - Lebih mudah mengingat apa yang dilihat dari apa yang didengar - Mengingat sesuatu berdasarkan asosiasi visual - Mengeja huruf dengan sangat baik - Tidak mudah terganggu oleh suara berisik ketika sedang belajar - Sulit menerima intruksi verbal - Merupakan pembaca cepat dan tekun - Lebih suka membaca dari dibacakan - Lupa menyapaikan pesan verbal kepada orang lain - Menjawab pertanyaan dengan singkat - Lebih suka mendemonstrasikan sesuatu daripada berceramah - Lebih tertarik pada bidang seni (lukis, pahat, gambar) dari music - Seringkali tahu apa yang harus dikatakan , tetapi tak pandai menuliskan kata-kata. 2. Karakteristik perilaku individu dengan cara belajar auditorial, fitur-fitur: - Sering berbicara sendiri ketika bekerja - Mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik - Lebih senang dibacakan dari membaca - Jika membaca maka lebih senang membaca dengan suara keras - Dapat mengulang atau menirukan nada, irama, dan warna suara - Sulit menuliskan sesuatu, tetapi pandai bercerita - Berbicara dalam irama yang terpola dengan baik dan fasih - Lebih menyukai seni musik dibandingan seni lain - Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari apa yang dilihat - Senang berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu secara panjang lebar - Mengalami kesulitan jika harus dihadapkan pada tugas-tugas yang berhubungan dengan visualisasi - Lebih pandai mengeja atau mengucapkan kata-kata dengan keras daripada menuliskannya - Lebih suka humor atau gurauan lisan dari membaca buku humor / komik. 3. Karakteristik perilaku individu dengan cara belajar kinestetik - Berbicara dengan perlahan - Menanggapi perhatian fisik - Menyentuh orang lain untuk mendapatkan perhatian mereka - Berdiri dekat ketika sedang berbicara dengan orang lain - Banyak gerak fisik - Memiliki perkembangan otot yang baik - Belajar melalui praktik langsung manipulasi - menghapalkan sesuatu dengan cara berjalan atau melihat langsung - Menggunakan jari untuk menun juk kata yang dibaca ketika sedang membaca - Banyak menggunakan bahasa tubuh (nonverbal) - Tidak dapat duduk diam di suatu tempat dalam waktu yang lama - Sulit membaca peta, kecuali ia memang pernah ke tempat tersebut - Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi - Pada umumnya tulisannya jelek - Menyukai kegiatan atau permainan yang menyibukkan (secara fisik) - Ingin melakukan segala sesuatu yaituuntukmenyatakanpikirandanperasaannyadalambentukungkapan kata dankalimat yang bermaknadansistematis.Kemampuanberbahasainiberbedaantarasatuindividudenganindividu yang lainnyasertasangatdipengaruhikecerdasandanfaktorlingkungan.Faktor lain yang jugapentingadalahfaktorfisik, terutama organ berbicara. Banyakpenelitianeksperimental yang dilakukandengantujuanmenemukanfaktor-faktorpsikologis yang Guru yang factor yang yang sistematis.Alatindramenerimarangsangan, kemudianditeruskanmelaluisyarafsensoriskesyarafpusat (otak) untukdiolah, danhasilnyadibawaolehsyarafmotorikuntukmemberikanreaksidalambentukgerakan-gerakan. Secaraumum, koordinasimotorikdankecakapanuntukmelakukansuatukegiatan yang kompleksmembutuhkanketerampilanmotorik yang lebihkompleks pula. Orang yang semakinbertambahumurnya, iaakansemakinmatangdanmampumenunjukantingkatkecakapanmotorik yang lebihtinggi. seseorang yang semakindewasasemakinmatang pula funsi-fungsifisiknya. Hal iniberartiiaakanmampumenunjukankemampuan yang lebihbaikdalambanyakhal. Jelaslahbahwakemampuan motoric orang berbeda, kecakapanmotoriknya pun akanberbeda. d) Perbedaandalamlatarbelakang Latarbelakangkeluarga, baikdilihatdarisegisosial-ekonomimaupunsosial-kulturaladalahberbeda-beda.Demikian pula lingkungansekitarnya, baiklingkungansosialbudayamaupunlingkunganfisikakanmemberikanpengaruh yang berbeda-beda. yang dimilikianakdirumahmempengaruhikemauandanketerampilanuntukberprestasidalamsituasibelajar yang disajikan. Minatdansikapnyaterhadapmatapelajarantertentu, kecakapanataukemauanuntukberkonsentrasipadabahanpelajaran, dankebisaan-kebisaanbelajarmerupakanfaktor-faktorperbedaan individual di yang Sebaliknya, bakattersebuttidakakanberkembangjikalingkungantidakmemberikankesempatantidakmemberikankesempatan, dalamartiantidakadarangsangandanlatihan yangprogram pendidikanperlumemperhatikandanmengupayakan proses belajarmengajar yang tidakhanyadisebabkanolehkeragamankematangan, tetapijugaolehkeragamanlatarbelakangsebelumnya.Anakberumur 6 tahun yang memasukisekolahdasar dikelas1, mungkinberbedasatu, dua, bahkantigatahundalamtingkatkesiapanuntukmengambilmanfaatdaripendidikan formal.Hal iniditunjukandarihasilpenelitianbahwakemampuan mental atauunsur mental bagianak-anakkelassatusekolahdasarditemukandalamrentanganumurkronologisantara 3 tahunsampai 8 tahun. Hal iniberartibahwameskipunumurkronologistelahmencapai 8 tahun (yang secara normal anakiniseharusnyatelahdudukdikelasduaatautigasekolahdasar), kemampuanbelajarnyamasihsamadenganmereka yang duduk di kelassatu. Hal inimenggambarkanpengaruhlingkungankeluarga yang amatburuk, sehinggakemampuandanekspresiberbahasanyakurangbaik. Kondisifisik yang sehatdalamkaitannyadengankesehatandanpenyesuaiandiri yang memuaskan, disertaidengan rasa ingintahu yang amatbesarterhadaporan-orang danbenda-bendaakanmembantuberkembangnyakebiasaanberbahasadanbelajar yang diharapkan. a. Otak sebagai pusat belajar Otak merupakan kumpulan massa protoplasma yang paling kompleks yang ada di alam semesta. Menurut MacLean, otak manusia memiliki tiga bagian yaitu batang otak, sistem limbik dan neokorteks. - Batang otak bertanggung jawab atas fungsi motorik-sensorik-pengetahuan fisikyang berasal dari panca indera. Perilaku yang dikembangkan oleh bagian ini adalah untuk memertahankan hidup. - Sistem limbic berfungsi menyimpan perasaan, pengalaman yang menyenangkan , memori dan kemampuan belajar. System ini juga mengatur bioritme tubuh seperti pola tidur, lapar, haus, tekanan darah, jantung gairah seksual, temperatur, kimia tubuh, metabolisme, dan sistem kekebalan. Juga sebagai panel control dalam penggunaan informasi dari indera penglihatan, pendengaran , sensasi tubuh, perabaan, penciuman sebagai input yang kemudian informasi ini disampaikan ke pemikir dalam otak, yaitu neokorteks. - neokorteks tempat bersemayamnya pusat kecerdasan manusia. Bagian inilah yang mengatur pesan yang diterima melalui penglihatan, pendengaran, sensasi tubuh manusia. Proses penalaran, berpikir intelektual, pembuatan keputusan, perilaku normal, bahasa, kendali motorik sada, dan gagasan nonverbal. b. Karakteristik cara belajar Berdasarkan kemampuan yang dimiliki otak dalam menyerap, mengelola, dan menyampaikan informasi, cara belajar individu dapat dibagi dalam 3 kategori, yaitu cara belajar visual , auditorial, dan kinestetik yang ditandai fitur-fitur perilaku tertentu. Menurut De Portir dan Hemacki (2001) 1. Karaaukteristik perilaku individu dengan cara belajar visual, fitur-fitur: - Rapi dan teratur - Berbicara dengan cepat - Mampu membuat rencana jangka pendek dengan baik - Teliti dan rinci - Mementingkan penampilan - Lebih mudah mengingat apa yang dilihat dari apa yang didengar - Mengingat sesuatu berdasarkan asosiasi visual - Mengeja huruf dengan sangat baik - Tidak mudah terganggu oleh suara berisik ketika sedang belajar - Sulit menerima intruksi verbal - Merupakan pembaca cepat dan tekun - Lebih suka membaca dari dibacakan - Lupa menyapaikan pesan verbal kepada orang lain - Menjawab pertanyaan dengan singkat - Lebih suka mendemonstrasikan sesuatu daripada berceramah - Lebih tertarik pada bidang seni (lukis, pahat, gambar) dari music - Seringkali tahu apa yang harus dikatakan , tetapi tak pandai menuliskan kata-kata. 2. Karakteristik perilaku individu dengan cara belajar auditorial, fitur-fitur: - Sering berbicara sendiri ketika bekerja - Mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik - Lebih senang dibacakan dari membaca - Jika membaca maka lebih senang membaca dengan suara keras - Dapat mengulang atau menirukan nada, irama, dan warna suara - Sulit menuliskan sesuatu, tetapi pandai bercerita - Berbicara dalam irama yang terpola dengan baik dan fasih - Lebih menyukai seni musik dibandingan seni lain - Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari apa yang dilihat - Senang berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu secara panjang lebar - Mengalami kesulitan jika harus dihadapkan pada tugas-tugas yang berhubungan dengan visualisasi- Lebih pandai mengeja atau mengucapkan kata-kata dengan keras daripada menuliskannya - Lebih suka humor atau gurauan lisan dari membaca buku humor / komik. 3. Karakteristik perilaku individu dengan cara belajar kinestetik - Berbicara dengan perlahan - Menanggapi perhatian fisik - Menyentuh orang lain untuk mendapatkan perhatian mereka - Berdiri dekat ketika sedang berbicara dengan orang lain - Banyak gerak fisik - Memiliki perkembangan otot yang baik - Belajar melalui praktik langsung manipulasi - menghapalkan sesuatu dengan cara berjalan atau melihat langsung - Menggunakan jari untuk menun juk kata yang dibaca ketika sedang membaca - Banyak menggunakan bahasa tubuh (nonverbal) - Tidak dapat duduk diam di suatu tempat dalam waktu yang lama - Sulit membaca peta, kecuali ia memang pernah ke tempat tersebut - menggunakan kata-kata yang mengandung aksi - Pada umumnya tulisannya jelek - Menyukai kegiatan atau permainan yang menyibukkan (secara fisik) - Ingin melakukan segalanya.